Mengenal Kosakata Bahasa Inggris Edisi Ramadan 2024 dan Contohnya

Ramadan tiba! Sepertinya baru kemarin merayakan tahun baru, tapi sekarang sudah masuk ke bulan puasa. Bagaimana aktivitasmu selama bulan Ramadan 2024 ini, apakah ada cerita yang ingin dibagikan?  Suasana di bulan Ramadan itu menyenangkan dan penuh kebaikan. Mengawali hari dengan sahur, berpuasa, sore berburu takjil, buka bersama, sholat tarawih, tadarus Al-Qur’an, mendengarkan kajian, dan berbagai aktivitas dengan ‘good vibes’ lainnya.  Selain aktivitas di atas, ada satu lagi nih yang mau admin rekomendasikan khusus di edisi Ramadan, yaitu mengenal kosakata baru dalam bahasa Inggris yang berkaitan dengan bulan penuh kebaikan ini. Let’s check this out! Kosakata Bahasa Inggris Edisi Ramadan 2024 1. Ramadan Pertama, untuk Ramadan ejaannya sama, baik dalam bahasa Indonesia yang baku maupun bahasa Inggris. Contoh penggunaannya dalam kalimat berikut.  “What is Ramadan and how long does it last?” (Apa itu Ramadan dan berapa lama berlangsung?) Selain itu, holy month juga sering digunakan untuk menyebut Ramadan, misalnya.  “In the holy month, Muslims focus on self-reflection, prayer, and acts of charity.” (Di bulan suci, umat muslim berfokus pada refleksi diri, sholat, dan beramal.) 2. Sahur dan Imsak Dalam bahasa Inggris, sahur disebut dengan suhoor atau pre-dawn meal dan imsak sama seperti ejaan KBBI seperti contoh berikut. “When should we stop eating suhoor, during fajr azan or imsak?” (Kapan sebaiknya kita berhenti makan sahur, ketika azan subuh atau imsak?) 3. Puasa dan Berbuka Puasa adalah fasting, dan berbuka puasa disebut dengan iftar. Penggunaan dalam kalimat bisa lihat contohnya di bawah ya. “At iftar, families gather to enjoy food and drinks after a day of fasting.” (Pada waktu buka puasa, keluarga berkumpul untuk menikmati makanan dan minuman setelah seharian berpuasa.) 4. Tadarus dan Tarawih Biasanya tadarus diterjemahkan sebagai to recite Quran dalam bahasa Inggris, sementara itu tarawih adalah taraweeh prayer. Contoh kalimatnya seperti ini,  “How do you recite the Quran during Ramadan?” (Bagaimana cara membaca Quran di bulan Ramadan?) “Taraweeh is a night prayer performed during Ramadan.” (Tarawih adalah sholat malam yang dilakukan selama Ramadan.) 5. Ngabuburit dan Beli Takjil Keduanya agak unik, karena istilah ngabuburit dan beli takjil ini adalah kalimat yang umum dipakai untuk menggambarkan aktivitas khas masyarakat Indonesia selama Ramadan. Jadi, bagaimana menerjemahkannya? Ngabuburit bisa kita artikan dengan frasa yang merujuk pada proses melakukan aktivitas untuk mengisi waktu. Misalnya, killing time, passing time, dll. Sementara itu untuk takjil menggunakan ejaan yang sama seperti contoh ini. “Let’s go for a ride and buy some takjil in the market.” (Ayo jalan-jalan dan membeli takjil di pasar.) Itulah beberapa kosakata bahasa Inggris edisi Ramadan yang paling umum digunakan. Nah, kalau kamu ingin upgrade skill bahasa Inggris selama atau bahkan setelah Ramadan, Sekolah.mu punya banyak pilihan program menarik nih untuk berbagai jenjang usia, mulai dari PAUD sampai SMA. Cek program bahasa Inggris by Sekolah.mu di sini. Nah kamu juga bisa terus cek blog Sekolah.mu supaya tidak ketinggalan artikel informatif lainnya. Next, kita juga akan berkenalan dengan kosakata bahasa Inggris edisi lebaran 2024.  Terakhir, kamu punya kosakata lain yang ingin ditambahkan? Komen di bawah yuk!

Cara Seru Belajar Asmaul Husna

Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik Allah Swt. yang merujuk pada sifat-sifat-Nya. Penting untuk diketahui bahwa sifat-sifat Allah tersebut tentu saja berbeda dengan yang ada di diri manusia ataupun makhluk hidup lain. Mempelajari, menghafalkan, dan mengamalkan Asmaul Husna memiliki keutamaan tersendiri.   Asmaul Husna Latin dan Artinya Dari 99 nama-nama Allah, ada beberapa yang sebenarnya sering dilafalkan umat Islam tetapi tidak dipahami maknanya. Berikut kelima nama Allah tersebut dalam tulisan latin, beserta terjemahan bahasa Indonesianya. Ar Rahman artinya Yang Maha Pengasih. Disebutkan bahwa mereka yang berzikir dengan nama ini sebanyak 100 kali setiap usai melaksanakan salat fardhu maka akan mempunyai ingatan yang baik. Ar Rahiim artinya Yang Maha Penyayang. Keutamaan dari zikir ini antara lain mendapatkan perlindungan dari bencana duniawi. As Salaam artinya Yang Maha Memberi Kesejahteraan. Ketika kita rajin mengamalkan zikir ini, maka Allah akan menjamin hadirnya perasaan tenang dan aman di hati.  Al Fathah artinya Yang Maha Membukakan Pintu Rahmat. Berzikir menggunakan nama ini akan membuat hati menjadi bersih dan terang. Al Latif artinya Yang Maha Penyantun. Zikir ini amat baik dibaca kala mengalami masa sulit. Sebetulnya, keseluruhan nama-nama Allah penting untuk diketahui dan diingat, tetapi  sebagian orang merasa kesulitan untuk menghafalkannya. Materi Asmaul Husna hendaknya mulai dipelajari sejak usia dini.   Cara Seru Belajar Asmaul Husna Untuk mengatasi kesulitan mempelajari nama-nama Allah, cara-cara seru di bawah ini dapat menjadi referensi bagi guru pengajar.   – Puzzle Asmaul Husna Media yang digunakan pada metode yang satu ini adalah lembaran-lembaran yang masing-masing diisi satu dari 99 nama Allah. Sebelumnya, pengajar memaparkan terlebih dahulu mengenai materi Asmaul Husna. Kemudian, lembaran-lembaran tadi dibagikan pada siswa. Untuk dapat menyusun dengan benar puzzle yang sudah disediakan pengajar, secara tidak langsung tiap-tiap anak harus menghafalkan keseluruhan nama-nama Allah sekaligus artinya.  – Metode Make a Match Cara lain yang tidak kalah seru ialah metode make a match. Setelah diberikan penjelasan terkait materi nama-nama terbaik Allah, siswa akan memperoleh satu kartu yang bisa berupa pertanyaan atau jawaban. Mereka harus sesegera mungkin menemukan siswa yang memegang pasangan dari kartu yang dipegang. Siswa yang berhasil mencocokkan kartu sebelum batas waktu akan mendapat poin. Kartu kemudian dikocok kembali supaya siswa memperoleh kartu yang berbeda.  – Metode Peragaan Cara selanjutnya adalah menggunakan metode demonstrasi atau peragaan supaya anak lebih antusias. Seperti biasa, pelajaran diawali dengan pemaparan materi oleh pengajar. Siswa lalu dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi.  Pengajar kemudian mulai memeragakan dengan memakai kertas warna, yang sudah ditulisi nama-nama Allah di bagian depan dan artinya di bagian belakang. Siswa dipersilakan memberikan pertanyaan atau komentar. Sesudahnya, siswa harus memeragakan apa yang sudah dicontohkan pengajar. – Snowball Throwing Metode terakhir ialah snowball throwing atau melempar bola salju. Pada metode ini, siswa diharuskan membuat pertanyaan pada selembar kertas yang kemudian dibentuk menyerupai bola. Kertas pertanyaan itu lalu dilempar pada siswa lain untuk dijawab. Itulah cara-cara seru yang dapat dilakukan untuk menyiasati kesulitan belajar Asmaul Husna. Jika Ayah Bunda ingin mengenalkan konsep dasar agama Islam pada anak, paket kelas Living Qur’an di Sekolah.mu merupakan pilihan yang tepat. Anak-anak diberikan pelajaran al-Qur’an sesuai usianya. Materi pembelajarannya pun relevan dengan kehidupan sehari-hari. Living Qur’an memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan kursus sejenis lainnya. Siswa bisa melakukan pembelajaran kapan saja dan dari mana saja. Materi yang diajarkan tidak hanya mengaji, melainkan juga mengenai keislaman. Pada 10 kali pertemuan,  5 pertemuan akan diisi pembelajaran mengaji dan 5 pertemuan untuk materi keislaman.  Mulai dari anak usia 3 tahun sudah bisa mengikuti paket Living Qur’an, yang terdiri dari 8 level. Setiap level mempunyai 4 modul, dengan lama belajar satu tahun atau setara 80 kali pertemuan. Saat masa pembelajaran telah rampung, anak akan menerima rapor resmi, sertifikat digital, dan portofolio.  Info lebih lengkap mengenai Living Qur’an dan paket-paket kelas lainnya, langsung saja klik Sekolah.mu.

Mari Berkenalan dengan Hukum Nun Mati dan Tanwin

Hukum Nun Mati dan Tanwin

Membaca Alquran secara tartil, atau sesuai dengan tanda baca yang benar, memang menjadi tantangan tersendiri. Ada berbagai macam hukum bacaan atau tajwid yang perlu dihafalkan, salah satunya adalah hukum nun mati dan tanwin. Apa yang dimaksud dengan hukum bacaan ini dan bagaimana cara melafalkannya? Hukum Nun Mati dan Tanwin Ada 5 Apa Saja?  Hukum ini berlaku ketika kamu menjumpai nun mati (ن) atau tanda baca tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ) yang diikuti oleh salah satu huruf hijaiyah. Ketika hal itu terjadi, maka kamu perlu sedikit menyesuaikan cara membaca supaya tetap sesuai dengan tajwid. Mari kita simak beberapa hukum bacaan terkait nun mati dan tanwin di bawah ini: 1. Idzhar Idzhar terjadi ketika huruf nun mati atau huruf bertanda baca tanwin bertemu dengan enam huruf idzhar, yaitu: ha’ (هـ), ain (ع), ghain (غ), kha (ح), ha (خ), dan hamzah (ء). Ketika menjumpai kondisi seperti ini, nun mati atau tanwin tetap dilafalkan dengan jelas dan tidak dengan cara mendengung. 2. Idgham Bighunnah  Hukum bacaan ini merupakan salah satu bentuk idgham yang bisa diartikan sebagai meleburkan atau menyamarkan. Idgham bighunnah terjadi ketika kamu menjumpai huruf nun mati atau huruf bertanda baca tanwin yang diikuti dengan ya’ (ي), nun (ن), mim (م), dan wau (و).  Nun mati atau tanwin tadi akan melebur denagn huruf berikutnya. Pelafalannya perlu diiringi dengan bunyi dengungan (ghunnah) yang berpusat di hidung. 3. Idgham Bilaghunnah  Nun mati dan huruf dengan tanda baca tanwin pun lafalnya akan tersamar ketika bertemu dengan ra’ (ر) dan lam (ل). Karena itu, hukum nun mati dan tanwin ini pun masuk ke dalam kategori idgham. Hanya saja, cara pelafalannya berbeda dengan hukum idgham bighunnah karena kamu tidak perlu membuat bunyi dengungan. Pelafalannya memberi kesan seolah tidak ada nun mati atau tanda baca tanwin di bagian sebelumnya. 4. Ikhfa  Ketika nun mati atau tanda baca tanwin bertemu dengan salah satu dari kelima belas huruf ikhfa, maka pelafalannya akan menjadi samar-samar, mirip dengan “ng” diiringi dengan dengungan di hidung. Kamu tetap perlu melafalkan huruf ikhfa yang mengikutinya dengan jelas. Menghafalkan 15 huruf ikhfa tenutnya cukup menantang. Huruf-huruf yang dimaksud adalah dzal ( ذ ), dal ( د ), qaf ( ق ), fa’ ( ف ), kaf ( ك ),  dhad ( ض ), shad ( ص ),  zha ( ظ ), tha ( ط ), syin ( ش ), sin ( س ), za’ ( ز ), jim ( ج ), tsa’ ( ث ), dan ta’ ( ت ). 5. Iqlab  Iqlab dapat dimaknai sebagai mengubah sesuatu dari bentuk asalnya. Hukum nun mati dan tanwin ini terjadi ketika nun mati dan tanda baca tanwin bertemu dengan ba (ب). Ketika pertemuan ini terjadi, nun mati pun akan dilafalkan sebagai mim diiringi dengan dengungan di hidung. Tips Meningkatkan Kualitas Bacaan Alquran Tentunya kebanyakan muslim beraspirasi untuk membaca Alquran dengan baik sesuai tajwid. Ada beberapa cara yang bisa kamu praktikkan untuk memperbaiki lafal Alquran agar semakin akurat, seperti: 1. Olahraga teratur Mungkin tips ini terdengar aneh, namun kamu perlu ingat bahwa Alquran terdiri atas ayat-ayat yang panjang. Untuk membaca dengan baik, dibutuhkan pernapasan yang kuat. Dengan melakukan olahraga teratur dan pemanasan sebelum membaca Alquran, bacaan panjang pun akan terasa lebih mudah dilafalkan. 2. Membaca Alquran secara rutin Tips ini begitu penting tapi mungkin agak susah dijalankan di tengah kesibukan sehari-hari. Melafalkan bacaan Alquran secara rutin akan membuatmu terbiasa dengan hurufnya yang berbeda dengan huruf Roman. Selain itu, otot-otot pun akan terbiasa untuk melafalkan bacaan Alquran. 3. Mempelajari bahasa Arab Mempelajari bahasa Arab adalah cara untuk lebih menghayati pelafalan Alquran. Tentunya kamu tidak harus fasih dalam berbahasa Arab, namun memahami makna surat yang dibaca akan membantumu meningkatkan penghayatan terhadap ayat-ayat yang dibaca sehingga kualitas pelafalanmu pun akan meningkat. Ingin mempelajari hukum nun mati dan tanwin lebih jauh dan meningkatkan kualitas pelafalan Alquranmu? Kunjungi Sekolah.mu dan kamu akan dihubungkan dengan tutor Alquran yang berpengalaman. Pastinya keterampilanmu dalam membaca Alquran sesuai tajwid akan meningkat pesat.

Biar Nggak Bosan, Ini 5 Tips Kenalkan Huruf Hijaiyah Pada Anak

Huruf Hijaiyah

Pernah nggak sih Ayah Bunda membayangkan kelak anak-anaknya bisa jadi qari keren seperti Syakir Daulay atau Muzammil Hasballah, yang mampu melantunkan bacaan Al-Qur’an dengan merdu dan tartil? Pasti membanggakan sekali, ya. Nah, semua itu harus diawali dengan mengenalkan huruf hijaiyah atau aksara Arab kepada mereka, lho.   Ya, seperti yang kita tahu, Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang ditulis dengan bahasa Arab. Jadi, untuk bisa membaca maupun menghafalkannya, kita harus memahami dasar-dasar bahasa Arab. Hal tersebut perlu dimulai dengan mengenal huruf-hurufnya. Nah, mengenalkan huruf Arab bagi si kecil memang gampang-gampang susah. Namun, jangan khawatir, BunMin punya beberapa tips jitu, nih. Yuk coba dipraktikkan!   1. Kenalkan Huruf Menggunakan Nada dan Irama   Untuk anak usia dini, mempelajari hal-hal baru dengan metode nyanyian cukup efektif, lho. Termasuk dalam mempelajari abjad. Ayah Bunda tentu nggak asing sama lagu “ei, bi, ci, di, i, ef, ji…” (dan seterusnya), yang biasa digunakan untuk menghafal abjad dalam bahasa Inggris, kan? Metode serupa juga bisa digunakan untuk mengenal huruf hijaiyah.   Jadi, dalam mengenalkan huruf Arab, Ayah Bunda bisa menyebutkan nama-nama huruf dengan nada, irama, dan penggalan tertentu, tidak datar. Misalnya menggunakan lagu “ei, bi, ci” versi Inggris, tetapi liriknya diganti nama abjad Arab. Pasti anak-anak akan lebih semangat untuk menghafal.   2. Berikan Ilustrasi Gambaran Bentuk Huruf Hijaiyah   Jumlah huruf Arab itu ada 30, dan semuanya memiliki bentuk yang berbeda. Nah, supaya Anak cepat menghafal bentuk-bentuk huruf tersebut, cobalah untuk memberikan ilustrasi dengan objek yang mirip.   Misalnya, Ayah Bunda mengenalkan huruf “Alif”, berikan gambaran kalau bentuk “Alif” mirip tongkat yang berdiri tegak. Begitu pun dengan huruf lainnya. Huruf “Ba, Ta’, Tsa’” mirip piring dengan jumlah titik berbeda, huruf “Jim, Kha’, Kho’” mirip angka 2 yang dibalik, dan seterusnya.   3. Gunakan Media Audio Visual   Trik ini merupakan pengembangan dari trik pertama dan kedua. Ayah Bunda bisa memanfaatkan video-video murrotal (bacaan Al-Qur’an) untuk mengenalkan huruf hijaiyah pada Anak.    Meski tidak secara spesifik mengulang nama-nama huruf Arab, tetapi cara ini juga cukup efektif. Apalagi pelafalan huruf Arab ketika sudah mendapat harakat memang beda dengan nama aslinya. Cara ini penting dilakukan supaya Anak terbiasa dengan bacaan Al-Qur’an. Di samping itu, trik ini juga bisa dijalankan dengan memberi flash card huruf Arab pada anak-anak. Biasanya, flash card identik dengan kartu bergambar warna-warni. Media visual seperti ini cukup menarik perhatian Anak, sehingga mereka akan lebih tertarik belajar.   4. Ajak Anak Memahami Huruf Hijaiyah dengan Istilah Unik   Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa pelafalan huruf Arab akan berbeda dengan aslinya ketika sudah mendapat harakat, maka trik ini akan cukup efektif jika diterapkan. Harakat bisa dimaknai sebagai atribut untuk huruf Arab supaya bisa dibaca. Ada beberapa jenisnya, seperti fatah berbunyi a, kasrah berbunyi i, damah berbunyi u, dan sebagainya. Ayah Bunda tentu familier dengan cara menghafal nama warna pelangi, kan? “Me-ji-ku-hi-bi-ni-u” masing-masing mewakili suku kata pertama nama warna pelangi.   Hal tersebut bisa diterapkan pada pengenalan huruf Arab dengan harakat. Misal, Alif fatah dibaca a, kita bisa menggantinya dengan kata “apel”. Ba’ kasrah dibaca bi, bisa kita ganti dengan “bibir”, dan sebagainya. Cara ini, selain seru, juga membuat anak lebih cepat mengingat cara pelafalan huruf-huruf tersebut.   5. Gunakan Media Cetak dan Alat Tulis yang Menunjang Terakhir, Ayah Bunda bisa menggunakan media buku atau majalah anak untuk melatih kemampuan menulisnya. Sebagai contoh, Anak bisa diajak untuk mewarnai atau menebalkan aksara Arab, bisa juga dengan menulis huruf Arab yang sama seperti contoh. Langkah ini akan menguatkan ingatan Anak pada bentuk-bentuk huruf Arab.   Gimana, Ayah Bunda, seru kan mempelajari huruf-huruf Arab dengan si kecil? Nah, agar si kecil lebih semangat belajar, Ayah Bunda juga bisa memanfaatkan platform belajar online Sekolah.mu dengan mengambil kelas Living Qur’an, lho.   Di sini, Anak tidak hanya akan mempelajari huruf Arab dengan segala pernak-perniknya secara menyenangkan. Namun, mereka juga mendapat materi seru tentang Asmaul Husna, adab hidup sehari-hari secara islami, dan sebagainya. Oh ya, kelas ini bisa digunakan untuk anak usia PAUD hingga SD.   Jika Ayah Bunda termasuk orang tua sibuk yang tidak bisa menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam tips di atas, Living Qur’an dari Sekolah.mu ini bisa menjadi solusi paling jitu untuk mengenalkan huruf hijaiyah pada Anak.

7 Cara Agar Kegiatan Belajar Mengaji Anak Jadi Menyenangkan

Belajar Mengaji Anak

Di era serba digital seperti sekarang, kegiatan belajar mengaji Anak sudah mulai sepi peminat. Anak-anak jauh lebih senang berinteraksi dengan gadget dibanding Al-Qur’an. Sungguh, ini suatu kondisi yang sangat miris.   Sebagai umat Muslim, sudah sewajarnya kita bisa membaca Al-Qur’an sekaligus memahami isinya. Hal ini karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang bisa menuntun kita ke jalan yang lurus.   Nah, belajar membaca Al-Qur’an sebaiknya diajarkan sejak Anak masih belia. Namun, hal tersebut bukan upaya yang mudah dilakukan. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang tua seiring perkembangan zaman.   Oleh sebab itu, Ayah Bunda perlu kiat khusus agar bisa mengajak Anak belajar membaca Al-Qur’an. Berikut ini sudah MinBun siapkan beberapa cara yang bisa dicoba agar kegiatan belajar mengaji Anak senantiasa menyenangkan.   1. Sediakan Tempat yang Nyaman untuk Anak   Cara pertama ini tampak sepele dan sering diabaikan, tetapi sebenarnya merupakan hal yang sangat urgen. Supaya anak betah mempelajari sesuatu, Ayah Bunda harus mengajaknya belajar di tempat yang nyaman.   Misalnya, Ayah Bunda bisa menghias tempat belajar dengan berbagai pernak-pernik favorit anak, seperti menempel gambar binatang maupun buah-buahan. Di samping itu, Ayah Bunda juga bisa menempel poster-poster huruf hijaiyah supaya Anak terbiasa dengan berbagai bentuk huruf Arab tersebut.   2. Berikan Camilan Favorit Anak   Agar anak-anak mau mempelajari sesuatu, Ayah Bunda perlu memberikan beberapa pancingan yang dapat menarik minat mereka. Salah satunya adalah dengan memberi makanan dan minuman.   Menyediakan berbagai camilan favorit saat belajar mengaji anak akan membuat mereka betah berlama-lama untuk belajar. Sebab, saat tiba-tiba anak merasa bosan, camilan yang ada bisa kembali memantik semangat. Kegiatan belajar pun akan terasa jauh lebih menyenangkan.   3. Ajak Teman-temannya untuk Belajar Bersama   Anak-anak cenderung akan lebih bersemangat jika berkumpul bersama teman-temannya. Maka, Ayah Bunda bisa memanfaatkan keadaan ini untuk mengajari anak membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Ajak teman-temannya belajar bersama.   Di awal, hal ini tampaknya akan sulit dilakukan. Mengingat semakin banyak anak, pasti akan membuat kondisi menjadi kurang kondusif. Namun, setidaknya kondisi ini akan membuat anak merasa nyaman belajar, sehingga sedikit demi sedikit mereka akan semakin lancar membaca Al-Qur’an.   4. Dampingi Anak Saat Belajar Mengaji   Ketika belajar, anak-anak sangat membutuhkan pendampingan dari orang dewasa. Termasuk dalam kegiatan belajar mengaji Anak. Di sini peran Ayah Bunda sangat diperlukan agar anak-anak senantiasa memiliki teladan yang bisa dicontoh.   Bayangkan, jika Anak dibiarkan untuk belajar sendirian. Ketika ia mengalami kesulitan, siapa yang mampu membantunya? Jika seperti ini, sudah pasti anak-anak akan cepat bosan.   5. Berikan Anak Penghargaan Saat Mengalami Perkembangan   Sistem reward and punishment alias pemberian hadiah dan hukuman dalam proses belajar masih cukup efektif untuk dilakukan. Terutama bagi anak-anak.   Oleh sebab itu, dalam aktivitas belajar mengaji Anak, setiap kali ia mengalami perkembangan yang positif, Ayah Bunda bisa memberikan hadiah kepadanya. Tidak perlu sesuatu yang mewah atau muluk-muluk, sekadar memasakkan makanan favoritnya pun sudah cukup.   Di sisi lain, jika Anak melanggar aturan belajar yang ditetapkan, Ayah Bunda juga bisa memberikan hukuman. Hal ini demi melatih Anak agar senantiasa disiplin. Namun, perlu digarisbawahi bahwa hukumannya harus mendidik dan tidak membuat Anak trauma ya.   6. Kenalkan dengan Manfaat Membaca Al-Qur’an   Memberi tau manfaat atas sesuatu yang sedang dipelajari akan membuat seseorang kian semangat belajar. Pun saat anak-anak belajar membaca Al-Qur’an, Ayah Bunda bisa mengenalkan mereka dengan manfaat membaca Al-Qur’an.   Jelaskan tentang berbagai keutamaan membaca Al-Qur’an, seperti mendapatkan banyak pahala, mendapat petunjuk hidup, atau kelak Al-Qur’an bisa menjadi penyelamat saat di Akhirat, dan sebagainya. Tentu Ayah Bunda harus kreatif dalam memberikan penjelasan ini, supaya anak bisa memahami dengan baik.   7. Lengkapi Segala Fasilitas yang Dibutuhkan   Kegiatan belajar mengaji Anak akan berjalan semakin efektif jika segala fasilitas yang dibutuhkan tersedia. Segala fasilitas yang dimaksud misalnya Al-Qur’an, buku Iqra, video-video belajar membaca Al-Qur’an, buku-buku belajar membaca Al-Qur’an, berbagai alat tulis, dan sebagainya.   Di samping itu, Ayah Bunda juga bisa mendaftarkan anak ke dalam kelas Living Qur’an di platform belajar online Sekolah.mu. Di sini, anak akan mendapat tutor yang tepat untuk belajar mengaji sesuai dengan usia mereka, mulai dari tingkat PAUD hingga SD.   Nggak cuma itu, kelas ini juga dijalankan dengan sistem yang menyenangkan. Sehingga nggak akan membuat si kecil cepat bosan. Jadi, tunggu apa lagi nih, Ayah Bunda? Kalau mau menciptakan suasana belajar mengaji anak yang menyenangkan, ya cuma di kelas Living Qur’an solusinya.

Bagaimana Cara Jitu Ajarkan Tajwid Al Quran pada Anak?

Tajwid Al Quran

Mulai dari mad thabi’i hingga izhar syafawi, tak bisa dipungkiri tajwid Al Quran ada banyak jumlahnya. Tak heran, sering kali orang tua dilanda kebingungan untuk mengajarkan ilmu tajwid kepada anak.   Bagaimana pun juga, ilmu ini penting untuk dipelajari agar anak bisa membaca Al-Quran dengan cara baca yang benar. Tips apa saja yang bisa Ayah Bunda terapkan saat mengajarkan tajwid kepada anak? Sekolah.mu punya jawabannya.    5 Cara Ajarkan Tajwid Al Quran pada Anak    Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Ayah Bunda gunakan ketika mengajarkan tajwid Al-Quran kepada anak.   Mulai dari yang mudah   Agar tidak menyulitkan bagi anak, akan lebih baik jika Ayah Bunda mengajarkan tajwid al Quran dari tingkatan yang lebih mudah terlebih dahulu.    Sebagaimana diketahui, ada banyak sekali hukum tajwid yang diterapkan ketika membaca al-Quran. Untuk itu, penting bagi anak untuk mempelajarinya secara bertahap dan mulai belajar dari hal yang mudah. Apalagi jika anak masih dalam tahapan awal dalam belajar Al-Quran.   Selain itu, pastikan terlebih dahulu bahwa fondasi baca al-Quran anak sudah mantap. Artinya, anak sudah lancar dalam membaca huruf-huruf hijaiyah. Jika anak belajar dengan metode iqra, Ayah Bunda bisa mulai mengenalkan ilmu tajwid secara perlahan saat anak mencapai iqra 3. Tidak ada salahnya juga jika Ayah Bunda mengikuti pembelajaran yang tertulis dalam buku iqra, lalu mengembangkannya sendiri.   Gunakan media yang tidak membosankan    Media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan juga penting untuk mengajarkan tajwid al Quran kepada anak. Mengapa demikian? Magdalena, dkk. (2021) menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki peran penting dalam meningkatkan minat belajar siswa—terlebih untuk siswa sekolah dasar kelas rendah (kelas 1-3).   Berkaca dari referensi tersebut, Ayah Bunda perlu mencari cara untuk bisa mengajarkan tajwid tanpa paksaan. Salah satu caranya adalah melalui pembelajaran melalui video.    Pembelajaran dengan media audio visual (video) seperti ini tidak hanya berlaku untuk mengajarkan tajwid Al-Quran saja, lho. Pembelajaran lain seperti ilmu tauhid, akhlak, fikih, maupun sejarah islam pun juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan metode ini. Ayah Bunda bisa coba akses video ini sebagai gambarannya.    Picu rasa penasaran anak    Supaya anak betah belajar tajwid Al Quran, memicu rasa penasaran anak juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Salah satu cara untuk memicu rasa penasaran anak adalah dengan membuat pertanyaan-pertanyaan mengenai tajwid.   Misalnya, anak sedang belajar mengenai tajwid nun mati/tanwin. Ayah Bunda bisa membuat rasa penasaran anak dengan memutar rekaman qori yang membaca ayat surat pendek dengan hukum tajwid tersebut. Lalu, buatlah pertanyaan yang dapat memicu rasa penasaran anak. Misalnya, “Mengapa bagian ini dibaca seperti ini?”, “Mengapa huruf nun pada ayat ini tidak dibaca?”, dsb.   Dengan menanyakan ‘mengapa’, anak akan penasaran untuk mengetahui jawabannya. Dari situ, Ayah Bunda bisa mengembangkan pembelajaran lebih lanjut.     Buat kuis dan beri hadiah    Jika anak Ayah Bunda sudah mempelajari suatu jenis tajwid, tantang ia untuk menunjukkan pemahamannya. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan membuat kuis untuk menguji pemahaman anak akan suatu hukum tajwid.    Agar lebih seru, Ayah Bunda bisa memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi untuk anak. Dengan begitu, anak bisa termotivasi untuk belajar tajwid Al-Quran lebih dalam lagi.   Pertimbangkan untuk memasukkan anak ke TPA    Jika Ayah Bunda tidak punya waktu cukup atau mungkin masih belum paham-paham betul terkait tajwid Al-Quran, maka tidak ada salahnya untuk memasukkan anak ke Taman Pendidikan Al-Quran (TPA/TPQ). Dengan demikian, anak bisa tetap belajar meski tanpa bantuan dari Ayah Bunda.   Di TPA/TPQ, anak bisa belajar tajwid dengan berguru langsung pada ustaz/ustazah yang tentu lebih kapabel di bidangnya. Tak hanya itu, dengan memasukkan anak ke TPA/TPQ, maka anak memiliki tempat untuk bersosialisasi dan menambah teman baru.     Nah, itulah beberapa tips dari Sekolah.mu terkait mengajarkan tajwid Al Quran kepada anak. Jika Ayah Bunda ingin mulai mengajarkan Al-Quran kepada anak, yuk, cobain program Living Quran by Sekolah.mu. Bersama program ini, anak Ayah Bunda bisa mempelajari Al-Quran dan mengaitkan ilmu yang didapat dengan kehidupan sehari-hari. Daftar sekarang!

Kenali Cara Parenting yang Sesuai dengan Tujuan Pendidikan Islam

tujuan pendidikan islam

Untuk mendidik anak sesuai agama Islam, penting bagi Ayah Bunda untuk mengenal tujuan pendidikan Islam. Dengan begitu, Ayah Bunda bisa menyusun strategi yang tepat dalam membimbing anak.   Kali ini, Sekolah.mu akan mengulas beberapa tujuan pendidikan menurut Islam beserta cara parenting yang sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. Yuk, baca ulasannya!   Mengenal Tujuan Pendidikan Islam   Secara garis besar tujuan pendidikan Islam adalah sebagai berikut.   Mengenalkan anak pada Tuhannya dan membentuk akhlak mulia pada anak Mempersiapkan anak untuk menjalani hidup di dunia dan akhirat Mengenalkan anak pada alam semesta dan menumbuhkan semangat untuk selalu belajar serta mengkaji ilmu Mempersiapkan anak untuk mencari rezeki secara profesional Memberikan kebahagiaan hidup melalui ilmu Cara Parenting yang Sesuai dengan Tujuan Pendidikan Islam Nah, agar tujuan-tujuan tersebut tercapai, Ayah Bunda perlu menyusun strategi khusus dalam mendidik anak. Beberapa cara mendidik yang bisa diterapkan agar sesuai dengan tujuan pendidikan Islam adalah sebagai berikut:   – Kenalkan dasar-dasar Islam sejak dini Dasar-dasar Islam perlu ditanamkan sejak dini tentunya agar anak dapat berkembang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam mengenalkan dasar-dasar Islam, Ayah Bunda juga perlu memperhatikan usia anak. Sebisa mungkin, jangan memasukkan ilmu Islam yang terlalu berat untuk dicerna anak.    Langkah utama yang perlu Ayah Bunda lakukan adalah mengenalkan Allah pada anak. Cara yang bisa dilakukan cukup banyak, misalnya seperti mengajarkan kalimat-kalimat tayibah (thayyibah), mengajarkan salat, memperkenalkan rasul, mengajarkan sifat-sifat Allah, serta mengajak anak untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang diterima.   – Seimbangkan dengan memberikan pendidikan ilmiah Selain membekali anak dengan pendidikan Islam, Ayah Bunda juga perlu untuk memberikan akses agar anak bisa mendapatkan pendidikan ilmiah. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan dalam Islam, yaitu untuk membekali anak hidup di dunia.   Akses pendidikan tidak selalu didapatkan dari sekolah, kok. Ayah Bunda juga perlu punya cara sendiri dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan untuk anak. Kenalkan juga anak dengan teknologi (misalnya seperti smartphone, laptop, dsb.).    Akan tetapi, akan lebih baik jika akses anak terhadap teknologi diberi batasan-batasan tertentu. Sebab, hal tersebut dapat menjadi disrupsi tersendiri untuk proses belajar anak.   – Ajarkan anak akhlak terpuji  Jika dikaitkan dengan tujuan pendidikan Islam, mengajarkan anak akhlak terpuji dapat bermanfaat bagi kehidupan anak ke depannya—terutama ketika ia sudah bersosialisasi dengan banyak orang.   Dalam mengajarkan anak akhlak terpuji, penting untuk mengetahui cara apa yang cocok sesuai usia anak. Misalnya, jika anak berusia di bawah tujuh tahun, maka akan lebih baik jika Ayah Bunda mengajarkan anak akhlak melalui permainan dan melalui contoh langsung. Hindari menasihati anak dengan cara yang keras. Perlahan, ajak anak untuk beraktivitas sedikit demi sedikit dan lakukan penilaian jika anak berperilaku kurang baik.    Pada kelompok anak yang berusia lebih dari tujuh tahun, Ayah Bunda bisa mulai mengajak anak untuk bermumayyiz, alias berdiskusi untuk membedakan akhlak mana yang baik dan akhlak mana yang kurang baik. Libatkan anak dalam aktivitas sosial dan biarkan ia menghadapi lebih banyak orang, sembari tetap memberikan penilaian dan pujian agar anak termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.   – Beri contoh yang baik Memberi contoh yang baik menjadi hal yang penting dari membimbing anak. Sebab, anak biasanya akan belajar dari hal-hal yang dicontohkan di sekitanya. Nah, karena anak masih tinggal bersama Ayah Bunda, maka memberikan teladan yang baik bagi anak menjadi sebuah hal penting yang perlu dilakukan.   Dalam memberikan contoh yang baik untuk anak, Ayah Bunda mungkin pernah ‘dikoreksi’ anak sendiri. Jika hal ini terjadi dan Ayah Bunda memang salah, maka akui saja. Jangan ragu untuk meminta maaf. Setelah itu, perbaiki sikap agar anak bisa menilai bahwa Ayah Bunda memang pantas menjadi contoh.   Mengajarkan anak untuk meminta maaf dan memperbaiki diri setelah membuat kesalahan secara tidak langsung mengajarkan anak untuk berbuat hal serupa. Hal tersebut tentunya merupakan hal yang baik, bukan?   – Ajarkan anak sikap disipin dan pantang menyerah Disiplin dan pantang menyerah merupakan dua sikap yang penting untuk diajarkan pada anak. Karena dua sikap ini perlu dibiasakan, maka penting untuk mengajarkan hal ini sejak dini kepada anak.    Cara yang bisa Ayah Bunda tempuh ada bermacam-macam. Sebagai contoh, untuk mengajarkan sikap disiplin, Ayah Bunda bisa melatih anak untuk tidur dan bangun pada jam yang sesuai.    Di sisi lain, sikap pantang menyerah mungkin sedikit susah dilatih. Sebagai orang tua, membiarkan anak untuk berusaha sendiri saat dihadapkan pada sebuh tantangan dapat melatih anak untuk menjadi pribadi yang pantang menyerah dan siap menghadapi masa depan.   Nah, itulah cara parenting agar sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Daftarkan segera si buah hati di program Living Quran di Sekolah.mu untuk tingkatkan kemampuan anak mulai dari PAUD- SMA. Semoga tips-tips parenting di atas bermanfaat bagi Ayah Bunda, ya!