Search

5 Contoh Percobaan Sains Sederhana untuk Anak

Lebih dari sekadar belajar, percobaan sains sederhana bisa membantu anak untuk mengetahui bagaimana cara kerja hal-hal di sekitar mereka. Lewat percobaan-percobaan sederhana, anak juga bisa belajar sekaligus bersenang-senang, bahkan bereksperimen dengan sesuatu yang belum pernah mereka coba sebelumnya.

 

Bagi Ayah Bunda yang sedang mencari aktivitas seru untuk dilakukan bersama anak di rumah, beberapa contoh percobaan sains sederhana berikut ini bisa jadi pilihan menarik untuk dicoba!

 

Percobaan Sains Sederhana
Sumber : Envato

Belajar Oksidasi Buah Apel

 

Ketika makan apel, si kecil pasti menyadari bagaimana permukaan apel yang sudah dipotong atau dikupas akan menjadi cokelat karena pengaruh oksidasi. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah apel berubah warna? Ayah Bunda dan si kecil bisa mengetahuinya lewat percobaan sains sederhana.

 

Caranya, iris sebuah apel kemudian biarkan setiap potong apel terendam dalam cairan berbeda. Setelahnya, keluarkan dan taruh di atas nampan. Cek tingkat kecokelatannya setelah 3 menit, 6 menit, dan seterusnya. Ini tidak hanya akan menguji perbedaan sifat setiap cairan, tetapi juga mengajak anak menyimpulkan tentang cairan mana yang paling efektif mencegah oksidasi pada apel.

 

Membuat Fosil

 

Si kecil mungkin pernah merasa penasaran tentang bagaimana cara terbentuknya fosil. Dengan membuat adonan garam yang dicampur bubuk kopi kemudian menekan berbagai objek ke permukaannya (bisa kaki mainan dinosaurus atau kerang), anak-anak bisa lebih memahami tentang bagaimana fosil bisa terbentuk.

Lubangi bagian atas ‘fosil’ buatan ini sebelum mengering agar anak bisa menggantungnya sebagai pajangan di kamar.

 

Membuat Oven Matahari

 

Ingin mengajarkan pada anak tentang tenaga surya dan bagaimana menggunakan energi secara berkelanjutan? Gunakan oven surya buatan sendiri dengan bahan seperti aluminium foil. Perlu diingat bahwa oven surya ini bisa menjadi sangat panas dan dapat dipakai untuk memasak; jadi, pastikan si kecil tidak berada terlalu dekat dengan objek.

 

Membuat Xylophone dengan Botol

 

Ingin bereksperimen sekalian bersenang-senang dengan alat musik buatan sendiri? Xylophone dari botol kaca bekas bisa jadi pilihan. Bagaimana cara membuat percobaan sains sederhana ini?

 

  1. Susun 6 buah stoples atau botol kaca dengan ukuran yang sama, tanpa tutup dalam satu baris yang sama. Ketuk botol dalam keadaan kosong dengan menggunakan sendok untuk memperoleh gambaran seperti apa bunyinya.
  2. Selanjutnya, masukkan air ke dalam masing-masing botol. Di botol pertama, masukkan 60 ml air, kemudian 120 ml air ke botol kedua. Selanjutnya, ke botol ketiga, masukkan 180 ml air lalu 240 ml air ke botol keempat. Isi botol kelima dengan 300 ml air dan 360 ml air untuk botol keenam. Tambahkan beberapa tetes pewarna dengan warna berbeda ke setiap botol.
  3. Seperti apa suara setelah botol terisi air? Apakah akan sama dengan suara ketika botol dalam keadaan kosong? Apakah suara setiap botol yang berisi air dalam jumlah berbeda akan sama? Ajak si kecil membuat prediksi mereka dan catat di buku untuk dibandingkan dengan hasil percobaan nanti.
  4. Ketuk setiap botol dengan menggunakan sendok, lalu tulis hasil pengamatan pada setiap botol.

Gelombang suara diciptakan lewat getaran. Jumlah air yang dimasukkan ke dalam botol faktanya dapat berpengaruh pada seperti apa suara yang dihasilkannya.

 

Menguji Perkembangan Jamur dengan Roti

 

Eksperimen dengan menggunakan jamur selalu menarik untuk dilakukan. Ayah Bunda dan si kecil bisa melihat bagaimana zat aditif berbeda (garam, cuka, dll) bisa berpengaruh pada pertumbuhan jamur di permukaan roti.

 

Sekalian belajar tentang higienitas dan kebersihan, Ayah Bunda bisa memberikan twist pada percobaan sains sederhana ini. Caranya adalah dengan mengajak si kecil menyentuh beberapa buah roti tawar dengan tangan yang tidak dicuci, dicuci dengan air saja, dicuci dengan hand sanitizer, dan dicuci dengan sabun.

 

Bandingkan mana roti yang lebih cepat ditumbuhi jamur. Dengan percobaan ini si kecil bisa menerapkan kebiasaan cuci tangan yang baik dan benar agar ‘jamur’ tidak mudah tumbuh di tangan mereka.

 

Mau anak belajar sains dengan cara yang lebih seru dan menarik? Living Tech dari Sekolah.mu adalah jawabannya. Cek informasi lengkapnya di sini dan daftarkan si kecil sekarang juga!