Menginjak Sekolah Dasar, Ajak Anak Mengikuti Les Matematika Online, Yuk!

Les Matematika Online

Dalam dunia pendidikan matematika merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari. Bukan tanpa alasan, sebab matematika menjadi dasar bagi bidang ilmu lainnya seperti fisika, akuntansi, ekonomi, biologi, serta teknologi dan informasi.  Meski begitu, tak sedikit pelajar yang menganggap matematika sebagai momok saking sulitnya. Ditambah lagi siswa dituntut untuk menghafalkan rumus-rumus agar bisa menyelesaikan soal yang ada.  Oleh karena itu, selain belajar di sekolah beberapa siswa memilih untuk mengikuti les matematika online supaya lebih paham saat mengikuti materi di kelas. Apalagi saat ini sudah banyak les matematika online yang menyediakan materi pelajaran matematika mulai jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.  Bicara tentang materi pelajaran matematika untuk sekolah dasar, Ayah Bunda inilah deretan topik yang akan dipelajari oleh si kecil.  Materi Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Dari operasi hitung sampai bilangan romawi, berikut beberapa bab pelajaran matematika untuk siswa sekolah dasar.  1. Operasi Hitung  Matematika memiliki empat operasi hitung bilang bulat yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Selain belajar operasi hitung yang sejenis, siswa akan belajar tentang operasi hitung campuran. Pada saat operasi hitung campuran nantinya si kecil akan diajarkan terkait kaidah-kaidah dalam pengerjaan operasi hitung campuran.  2. Bilangan Cacah  Bilangan cacah merupakan bilangan bulat yang bernilai positif dan dimulai dari angka 0. Beberapa menyebut bilangan cacah sebagai bilangan bulat positif. Di sekolah dasar siswa akan belajar tentang mengurutkan bilangan cacah dan menggunakan operasi hitung pada bilangan cacah. 3. Bangun Datar  Bangun datar adalah sebutan untuk bangun dua dimensi yang terdiri atas panjang dan lebar. Contoh bangunan datar dalam matematika adalah lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, layang-layang, belah ketupat, dan trapesium. Di materi ini siswa akan diajak untuk mempelajari ciri-ciri dan rumus menghitung luas dari masing-masing bangun datar.  4. Bangun Ruang  Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Contohnya seperti kerucut, bola, kubus, tabung, balok, limas, dan prisma. Seperti bangun datar, di materi bangun ruang si kecil akan belajar tentang ciri-ciri dan rumus mencari volume.  5. Pecahan  Pecahan merupakan bilangan yang terdiri atas pembilang dan penyebut, di mana keduanya adalah bilangan bulat dan penyebut tidak boleh sama dengan 0. Pecahan terdiri atas beberapa jenis, yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, dan pecahan senilai. 6. Kelipatan dan Faktor Suatu Bilangan  Kelipatan adalah proses mengalikan suatu bilangan dengan bilangan lain secara urut. Sedangkan faktor adalah bilangan yang dapat membagi habis bilangan lainnya. 7. Bilangan Romawi  Bilangan romawi adalah sistem penulisan angka yang berasal dari Romawi kuno. Pada materi ini siswa akan belajar mengenal bilangan romawi dan mengubah bilangan romawi ke bilangan asli atau sebaliknya. Tips Belajar Matematika agar Cepat Paham  Selagi Ayah Bunda mencari tempat les matematika online yang tepat buat anak, berikut informasi terkait tips belajar matematika agar si kecil cepat paham.  1. Ubah Mindset Bahwa Matematika Itu Sulit Matematika kerap dianggap sulit sehingga bisa menimbulkan rasa stres tersendiri saat mengerjakannya. Nah, jika si kecil mengalaminya, yakinkan mereka bahwa belajar matematika itu menyenangkan. Sebab, sugesti positif akan membantu anak pantang menyerah ketika belajar matematika. 2. Rajin Membuat Catatan Rumus  Terkenal memiliki banyak rumus menjadi alasan mengapa anak perlu membuat catatan khusus selama pelajaran matematika. Dengan menulis ulang rumus-rumus yang ada, anak akan lebih mungkin untuk mengingat.  3. Sering Latihan Mengerjakan Soal  Terus berlatih mengerjakan soal merupakan kunci untuk memahami konsep matematika. Semakin banyak latihan, si kecil pun akan terbiasa memecahkan soal menggunakan rumus.  Sekolah.mu: Menyediakan Les Matematika Online Terbaik untuk Si Kecil  Sekolah.mu bisa menjadi sarana belajar matematika terbaik untuk anak, karena platform ini memiliki program Living Math, yaitu program belajar terkait konsep angka yang ditujukan bagi siswa PAUD dan siswa SD. Nah, Ayah Bunda sekarang tak perlu pusing mencari les matematika online buat anak. Tinggal buka Sekolah.mu dan temukan video-video belajar yang interaktif dan dipandu fasilitator berpengalaman.

Menjelaskan Konsep Bilangan Desimal pada Anak

Bilangan Desimal

Ayah Bunda, apakah si kecil sudah mulai belajar tentang bilangan desimal? Apa anak merasa sulit menangkap konsepnya? Wajar kok Ayah Bunda, menjelaskan konsep bilangan yang satu ini pada anak memang sedikit tricky.  Bilangan desimal sebenarnya merupakan cara lain dalam melihat angka dan pecahan. Tapi untuk memahami ini, anak mungkin butuh beberapa bantuan contoh dan penjelasan. Nah, supaya Ayah Bunda tidak pusing, bisa disimak cara menjelaskan konsep bilangan desimal pada anak berikut ini. Angka Desimal Seperti Apa? Apa sih angka desimal itu? Angka desimal adalah angka yang berada di belakang koma dan merupakan sebuah cara untuk menuliskan angka yang tidak utuh atau yang mengandung pecahan.  Hubungan antara desimal dan pecahan adalah kunci bagi anak untuk memahami konsep desimal. Bahwa angka desimal adalah cara lain mengekspresikan pecahan. Bilangan desimal bisa dibilang juga sebagai bilangan di antara, contohnya 7,5 adalah bilangan di antara 7 dan 8.  Jelaskan Posisi Angka Dalam Setiap Digit  Selain mengetahui pengertian dan contoh angka desimal, anak juga butuh memahami posisi angka dalam setiap digitnya. Ayah Bunda bisa menuliskan serangkaian angka dan menjelaskan nilai dalam setiap posisi angka tersebut. Sebagai contoh, Ayah Bunda bisa menuliskan angka 879. Lalu bisa lanjut menjelaskan bahwa angka 8 mewakili ratusan, angka 7 mewakili puluhan, dan angka 9 mewakili satuan.  Jelaskan Bilangan Desimal Sebagai Bilangan Di Tengah Setelah memahami posisi angka dalam setiap digit, Ayah Bunda bisa menjelaskan bahwa tidak semua angka utuh seperti itu. Ada banyak angka di antara dua angka yang utuh. Ayah Bunda bisa menuliskan koma di samping kanan sebuah angka dan menjelaskan bahwa angka yang ditulis setelah tanda koma tersebut menunjukkan nilai yang lebih besar dari angka tersebut namun lebih kecil dari angka selanjutnya. Contoh, Ayah Bunda menuliskan angka 5 dan menambahkan angka desimal setelahnya, misal 5,5. Jelaskan bahwa angka 5,5 tersebut lebih besar dari angka 5 tapi belum sampai ke angka 6. Menggunakan Chart Kosong Salah satu cara lain untuk menjelaskan konsep bilangan desimal adalah dengan menggunakan chart kosong, berupa diagram kotak yang berisi kotak-kotak kosong. Jumlah kotak bisa dimulai dengan 10 kotak yang setiap kotaknya mewakili 0.1 atau 1/10 atau 100 kotak yang setiap kotaknya mewakili 0.01 atau 1/100.  Diagram kotak ini bisa memberikan pemahaman konkrit seperti pembagian atau partisi kecil dari bilangan utuh. Setiap kotak bisa diwarnai untuk menunjukkan pertambahan nilainya. Misal dua kotak berwarna pada diagram 10 kotak menunjukkan nilai 0.2. Jelaskan Kesetaraan Bilangan Desimal Dengan Pecahan  Dari chart kosong di atas, Ayah Bunda bisa sekaligus menjelaskan bahwa bilangan desimal dan pecahan sebenarnya adalah dua cara merepresentasikan nilai yang sama. Bisa juga dengan merobek potongan salah satu kotak dari 10 kotaknya, dan menjelaskan bahwa ini mewakili 1/10 atau 0,1. Selain itu Ayah Bunda bisa menjelaskan juga konversi dari pecahan menjadi desimal, seperti bagaimana 25/100 bisa dituliskan sebagai 0,25.  Memakai Stik Cara lain untuk memvisualisasi bilangan desimal adalah dengan cara membuat stik desimal. Tidak sulit membuatnya, cukup ambil sebuah stik panjang kemudian tempel angka 1 di sebelah ujung kanannya, dan 0 di ujung satunya. Lalu minta anak untuk menempelkan angka 0,5 di tengah-tengahnya. Ajak anak untuk berpikir angka-angka desimal lain di antaranya. Nah itu dia ulasan cara menjelaskan konsep bilangan desimal pada anak. Jika anak masih butuh pendalaman materi matematika lainnya tidak perlu pusing nih, Ayah Bunda. Daftarkan di program Living Math dari sekolah.mu. Di Living Math anak akan bermain asyik dengan angka melalui berbagai aktivitas seru dan materi yang interaktif.

Geometri Dasar: Volume dan Luas Permukaan Kubus

Luas Permukaan Kubus

Kubus merupakan salah satu bangun ruang yang wajib dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran matematika. Konsep awal yang perlu dipelajari siswa mengenai bangun ruang ini di antaranya adalah volume dan luas permukaan kubus. Ternyata, ada manfaat penting yang bisa didapatkan melalui kedua konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Apa Manfaat Mempelajari Geometri Kubus?  Kamu mungkin malas mempelajari volume dan luas permukaan kubus karena tidak merasa bahwa manfaatnya akan langsung terasa dalam kehidupan. Padahal, sehari-harinya kita bisa dihadapkan dengan masalah yang membutuhkan pemahaman geometri dasar ini. Apa saja contoh masalah yang bisa kamu temukan? Sebagai contoh, kamu akan membungkus sebuah barang yang berbentuk kubus. Untuk mengetahui berapa luas kertas pembungkus yang dibutuhkan, pengetahuan mengenai luas permukaan bangun ruang ini akan sangat membantu. Kamu pun tidak perlu membuang banyak kertas pembungkus untuk melakukan tugas ini. Contoh kedua adalah jika kamu membeli sebuah akuarium berbentuk dan perlu mengisinya dengan air. Untuk mengisinya dengan tepat, kamu perlu mengetahui cara menghitung volume sehingga kamu tidak kekurangan air atau berisiko mengisinya terlalu berlebihan. Apa Rumus Luas Permukaan dan Volume Kubus?  Mari pelajari rumus luas permukaan dan volume kubus beserta penerapannya di dalam soal: 1. Luas Permukaan Kubus  Untuk memahami konsep luas permukaan dari bangun ruang ini, kamu perlu mengetahui bahwa kubus memiliki enam buah sisi yang berbentuk persegi. Luas permukaan bangun ruang ini adalah total luas dari enam sisi tersebut, yang digambarkan dengan rumus berikut: Luas permukaan = 6 x s2 Lambang “s” di dalam rumus tersebut menggambarkan panjang sisi kubus yang ukurannya sama tidak peduli sisi mana yang kamu ukur. Sebagai contoh, terdapat sebuah kubus yang diketahui setiap sisinya memiliki keliling 24 cm. Untuk mencari luas permukaannya, kita perlu mencari panjang sisi dari kubus. Karena keliling kubus berbentuk persegi, maka panjang sisinya adalah 24 : 4 = 6 cm. Setelah mengetahui panjang sisi kubus, luas permukaannya dapat dihitung dengan rumus yang telah disebutkan, sehingga 6 x 62 = 216 cm2. Luas permukaan kubus tersebut adalah 216 cm2. 2. Volume Kubus  Volume kubus merupakan konsep dasar kedua yang perlu dipahami ketika mempelajari bangun ruang ini. Volume menggambarkan kapasitas dari sebuah bangun ruang. Untuk mengukur volume dari kubus, rumus yang digunakan adalah: Volume = s3 Sebagai contoh, terdapat sebuah kubus memiliki luas permukaan 96 cm2. Untuk mencari volume dari kubus ini, kamu perlu mencari panjang sisinya. Panjang sisinya bisa diketahui melalui persamaan 96 = 6 x s2, maka panjang sisinya adalah 4 cm. Setelah menemukan panjang sisi kubus, kamu bisa mengaplikasikan rumus volume tadi yaitu 43 = 64 cm3.  Terkadang soal ini akan dibuat menjadi lebih rumit dengan tambahan pertanyaan seperti, berapa liter air yang dibutuhkan untuk mengisi setengah dari wadah kubus dengan volume 64 cm3. Setengah dari volume kubus tersebut adalah 32 cm3. Kita mengetahui bahwa 1 cm3 = 0,001 L, maka untuk mengisi setengah kubus diperlukan air sebanyak 0,032 L. Rumus luas permukaan dan juga volume dari kubus merupakan dua konsep yang paling mendasar dari ilmu geometri kubus. Kamu harus memahaminya untuk bisa memecahkan persoalan geometri yang lebih berat nantinya. Ada beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan untuk belajar geometri dengan lebih baik, seperti: Menggunakan model kubus, bisa berupa benda sehari-hari, untuk melakukan visualisasi. Menghafalkan rumus-rumus dasar geometri beserta dengan terminologi yang umum digunakan di dalam geometri. Mengerjakan latihan soal yang bervariasi dengan teratur. Menggambar diagram kubus bersamaan dengan pengerjaan soal. Menambah tingkat kesulitan soal setelah mulai memahami materi yang dijelaskan. Apakah kamu merasa kesulitan memahami geometri dasar seperti volume dan luas permukaan kubus, terutama jika tingkat kesulitan soal dinaikkan? Jangan khawatir, mari belajar matematika bersama Sekolah.mu. Kamu tidak hanya akan dibantu memahami geometri kubus, namun juga banyak topik matematika lainnya.

Mengatasi Kesulitan Belajar Operasi Hitung Pecahan

Operasi Hitung Pecahan

Belajar operasi hitung pecahan merupakan materi yang bagi sebagian siswa sekolah dasar memiliki tingkat kesukaran tersendiri dalam mempelajarinya. Jika Ayah Bunda tengah mengajarkan materi ini pada anak, pembahasan berikut dapat menjadi referensi.   Operasi Hitung Pecahan Desimal Operasi hitung pada bentuk pecahan meliputi pengurangan, penjumlahan, pembagian, dan perkalian. Bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis, yakni  pecahan murni, pecahan tidak murni, pecahan biasa, pecahan desimal, persen, serta permil. BunMin tidak akan mengulas semua  jenis pecahan di sini, melainkan salah satunya saja, yaitu mengenai pecahan desimal. Pemahaman yang tidak tepat mengenai konsep, aturan, dan sifat bilangan desimal berpotensi membuat siswa melakukan kesalahan saat menyelesaikan operasi hitung pada pecahan desimal.   Pecahan desimal ialah hasil hitung pecahan biasa yang berbentuk dua angka atau lebih, dengan penulisan menggunakan tanda koma. Angka di depan koma disebut bilangan satuan. Angka di belakang koma menunjukkan persepuluhan, perseratus, dan selanjutnya. Contoh penulisan pecahan desimal, misalnya 0,50 yang bisa disederhanakan menjadi 0,5. Untuk operasi hitung pada jenis pecahan desimal, terdapat beberapa langkah yang bisa diterapkan agar memperoleh hasil pengerjaan yang tepat. Langkah-langkah tersebut antara lain: Ketika akan menjumlahkan pecahan desimal, gunakan cara penjumlahan bersusun agar lebih mudah. Kemudian, luruskan dulu angka satuannya yang terletak tepat di depan koma.   Contoh:  7,654 angka satuannya ialah 7 538,6 angka satuannya ialah 8 Jika dijumlahkan menjadi  7,654 + 538,6 = 546,254   Hal yang sama seperti di atas, diterapkan juga untuk operasi pengurangan pada pecahan desimal. Kita bisa menambahkan angka nol imajiner di posisi paling depan dan paling belakang supaya lebih mudah dalam proses pengurangan susun. Untuk operasi perkalian pecahan desimal, jumlah desimal pada jawabannya adalah hasil penambahan jumlah desimal bilangan yang mengalikan dengan yang dikalikan. Misalnya, jika jumlah desimal bilangan pengalinya ialah 3 desimal dan bilangan yang dikalikan 2 desimal, maka pada jawabannya akan 5 desimal. Ketika menghitung perkalian, abaikan dulu tanda desimalnya agar lebih mudah. Jika hasil perkalian sudah diperoleh, baru perhatikan kembali jumlah desimalnya.  Contoh:  20,35 x 13,7 dijadikan 2035 x 137 = 278795 20,35 (mempunyai dua angka desimal) 13,7 (mempunyai satu angka desimal) Hasil perkaliannya akan tiga desimal atau tiga angka di belakang koma, yang diperoleh dari penjumlahan dua angka desimal dan satu angka desimal. Pada hasil perkalian, taruh tanda koma setelah angka ketiga dari belakang. Jadi, hasil perkaliannya adalah 278,795.   Faktor-faktor Penyebab Anak Kesulitan Belajar Operasi Hitung Pecahan Kesulitan yang dirasakan anak saat mempelajari operasi hitung pecahan tak jarang menimbulkan keengganan mengerjakan latihan soal yang diberikan di sekolah. Faktor-faktor yang menyebabkan anak lambat memahami materi operasi hitung bilangan pecahan, di antaranya: Proses pembelajaran yang kurang sempurna di kelas. Keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar. Penjelasan dari pengajar yang kurang dapat dicerna oleh anak.  Menerapkan model pembelajaran yang kurang tepat. Cara Efektif Mengajarkan Konsep Operasi Hitung Pecahan Umumnya, model pembelajaran yang dipakai pengajar adalah metode pemaparan yang cenderung kurang efektif bagi anak usia sekolah dasar. Mengajarkan matematika diperlukan pemahaman mendetail mengenai konsep dan prinsip-prinsip dari materi yang diajarkan. Pengajar tidak bisa hanya mengandalkan buku pegangan kemudian memberi soal untuk latihan. Cobalah memanfaatkan alat peraga supaya materi yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami oleh anak. Sebenarnya ada satu lagi cara yang sangat direkomendasikan untuk membuat anak bersahabat dengan matematika. Ayah Bunda bisa mendaftarkan si buah hati ke sekolah.mu. Sebuah platform belajar daring yang mempunyai banyak pilihan kelas, sesuai minat dan kebutuhan anak. Kelas Living Math di sekolah.mu dapat diandalkan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis angka dan membuat anak memiliki pemahaman yang memadai terkait konsep dari masing-masing materi mata pelajaran matematika. Sekolah.mu telah tersebar di 324 kota di Indonesia dengan jumlah murid lebih dari 6 juta orang. Siswa akan didampingi guru-guru pengajar yang hebat di paket-paket kelas favorit. Materi pelajaran disajikan dengan model pembelajaran yang seru sehingga anak tidak merasa bosan. Selain itu, anak juga akan memperoleh penilaian secara rutin untuk mendukung perkembangannya. Belajar operasi hitung pecahan dan materi-materi lain menjadi lebih menyenangkan bersama sekolah.mu. Ayo, daftarkan buah hati Ayah Bunda sekarang juga! 

Metode Efektif Belajar Calistung Berdasar Usia Anak

Belajar Calistung

Menurut Profesor Psikologi dari University of Califonia, Ross A. Thompson, Ph.D., sebagaimana dilansir situs WebMD, tidak ada tolok ukur usia yang pasti bagi anak-anak untuk mulai belajar calistung. Setiap Anak memiliki waktunya masing-masing, bergantung banyak faktor.   Situs USNews pun mengungkapkan hal senada. Banyak Anak yang baru mulai belajar membaca pada usia enam sampai tujuh tahun, tetapi tidak sedikit yang sudah memulainya sejak berusia tiga tahun, bahkan lebih cepat.   Nah, kalau Ayah Bunda sendiri, kira-kira ingin mulai mengajarkan calistung pada si kecil sejak kapan? Apakah sejak sedini mungkin, atau menunggu hingga Anak merasa siap? Jangan bingung, ya, sebab semuanya bisa dilakukan, yang penting tidak ada unsur pemaksaan pada Anak.   Mengenal Pengertian Calistung   Ngomong-ngomong soal belajar calistung, sebelumnya apakah Ayah Bunda sudah tahu apa itu calistung? Tentu sudah, ya. Meski begitu, mari kita ingat kembali apa yang dimaksud dengan calistung. Barangkali ada di antara Ayah Bunda yang sudah lupa.   Calistung adalah akronim dari baca, tulis, dan berhitung. Ketiga hal ini merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki seseorang supaya ia bisa mempelajari hal lainnya lebih mudah. Misalnya di bangku sekolah, anak-anak harus bisa membaca, menulis, juga berhitung dahulu supaya bisa mempelajari berbagai materi lanjutan.   Belajar Calistung Berdasar Usia Anak   Jika Ayah Bunda berencana mengajarkan calistung pada Anak sejak dini, ada beberapa metode yang bisa diterapkan. Metode-metode ini didasarkan pada usia Anak, sehingga akan lebih efektif dan nggak akan membuat Anak tertekan.   Usia Tingkat PAUD   Pembelajaran calistung pada Anak usia PAUD masih sangat sederhana. Untuk membaca, Ayah Bunda bisa mengenalkan abjad melalui lagu-lagu interaktif yang membuatnya semangat. Di samping itu, Ayah Bunda juga bisa mengenalkan nama-nama berbagai benda.   Untuk pelajaran menulis, Anak bisa diajari cara memegang alat tulis dan membuat berbagai jenis garis. Sementara untuk berhitung, metode bernyanyi cukup efektif untuk dilakukan.   Usia Tingkat TK A   Belajar calistung untuk Anak TK A sudah lebih kompleks dibanding Anak PAUD. Namun, tetap sederhana. Untuk membaca, Anak bisa mulai diajari tentang bentuk huruf, meliputi perbedaan huruf kapital dan huruf kecil.   Untuk menulis, jika Anak PAUD baru belajar membuat garis sesuka hati mereka, Anak TK A mulai diarahkan agar membuat garis rapi dan terarah. Ayah Bunda bisa memanfaatkan teknik dot to dot atau meminta Anak menghubungkan beberapa titik menjadi garis.   Untuk berhitung, mulai kenalkan Anak dengan hitungan satu sampai lima. Lalu, ajak mereka praktik dengan menghitung benda-benda di sekitarnya, seperti mainan, buah, jari, dan sebagainya.   Usia Tingkat TK B   Anak-anak di usia TK B sudah bisa mulai diajarkan mengeja kosakata. Misalnya “b-u, bu, d-i, di… budi.” Lakukan hal ini secara bertahap, dari kata yang mudah, sampai yang sulit seperti kata dengan akhiran huruf konsonan.   Untuk menulis, Anak TK B bisa mulai diarahkan untuk membuat tulisan seperti yang dicontohkan. Misalnya Ayah Bunda menulis “Budi”, lalu minta Anak menulis kata yang sama sebanyak beberapa kali.   Sementara untuk pelajaran berhitung, Anak TK B sudah bisa mulai diajari operasi hitung bilangan sederhana. Dalam hal ini sistem penjumlahan dan pengurangan. Ayah Bunda bisa memanfaatkan benda-benda di sekitar Anak untuk mengenalkan hal ini.   Usia Tingkat SD   Ketika Anak sudah memasuki usia SD, kegiatan belajar calistung sudah menjadi sarana untuk memahami hal-hal lain yang lebih kompleks. Di sini Ayah Bunda tidak sekadar mengajarkan baca, tulis, dan berhitung pada Anak, tetapi juga membuat mereka mampu memahami apa yang dibaca, ditulis, juga dihitung.   Misalnya, Anak membaca kalimat, maka ia harus bisa menjelaskan apa yang dimaksud dalam kalimat tersebut. Begitu pun saat Anak belajar menulis dan berhitung, Anak harus bisa menjelaskan apa yang ditulis, juga  memahami konsep berhitung dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat membayar ketika jajan.   Gimana, Ayah Bunda, ternyata ada banyak ya, metode yang bisa digunakan untuk belajar baca, tulis, dan berhitung? Jadi, jangan sampai salah metode ya. Anak-anak harus mendapat pelajaran sesuai usianya, lho.   Nah, khusus Ayah Bunda yang ingin si kecil lebih mahir dalam bidang hitung-menghitung atau matematika, ada kelas seru Living Math yang bisa dicoba di platform Sekolah.mu.   Kelas Living Math bisa diikuti oleh anak-anak dari usia PAUD hingga SD. Materi yang diberikan para tutor pun sangat menarik, detail, dan sesuai dengan perkembangan usia Anak. Dijamin anak nggak akan bosan belajar calistung, khususnya berhitung.

Takut Belajar Matematika? Coba 7 Metode Menyenangkan Ini!

Belajar Matematika

Ayah Bunda punya keluhan Anak takut dengan pelajaran matematika? Pastinya Ayah Bunda khawatir mereka tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. Gapapa, Ayah Bunda. Bagaimanapun kemampuan numerik merupakan salah satu kemampuan dasar manusia.   Ayah Bunda sebaiknya mencari tahu apa penyebab Anak tidak suka dengan pelajaran matematika. Jangan-jangan metode yang digunakan tidak menarik bagi anak sehingga ia tidak suka. Yuk kita ketahui cara belajar matematika yang menyenangkan untuk anak!   Menggunakan Sempoa   Sempoa merupakan alat bantu belajar matematika yang sudah ada sejak zaman dahulu. Diperkirakan sudah digunakan pada masa kuno peradaban-peradaban besar dunia, seperti Babilonia dan Tiongkok. Alat ini sering kali digunakan penyandang tunanetra karena dapat digunakan dengan mengandalkan indra peraba dan intuisi.   Ada beberapa tipe sempoa, yakni sistem 10, 1-4, dan 2-6. Untuk mengajarkan matematika untuk anak TK, Ayah Bunda bisa menggunakan sempoa sistem 10. Sempoa ini terdiri atas 10 baris yang masing-masing memuat 10 manik-manik. Sempoa ini sudah memadai untuk belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan sederhana.   Bernyanyi   Menyanyi bisa menjadi metode yang memudahkan Anak untuk mengingat materi pelajar. Ayah Bunda bisa memilih lagu yang jadi favorit Anak. Setelah itu, liriknya bisa diganti dengan beberapa materi dalam matematika. Misalnya, rumus luas bangun datar, satuan panjang, perkalian, dsb.    Bermain Peran   Bermain peran tentunya sering dilakukan Anak ketika bermain. Ayah Bunda bisa memanfaatkan waktu bersama Anak dengan menyelipkan beberapa materi sederhana dalam matematika. Misalnya, ketika Anak sedang bermain masak-masakan, Ayah Bunda bisa mengajak mereka untuk membagi bola atau manik-manik yang diumpamakan sebagai bakso. Kemudian manik-manik itu dibagi dalam jumlah yang sama ke dalam beberapa piring.   Ayah Bunda juga bisa menyelipkan materi yang lebih kompleks ketika bermain jual-beli. Permainan ini akan mengasah kemampuan anak dalam perkalian dan penjumlah ketika menghitung jumlah barang dan harga yang harus dibayar. Setelah itu, Anak akan diajak untuk memahami pengurangan ketika menghitung selisih harga barang dan uang yang dibayarkan.   Membaca Buku Membaca buku bersama Anak bisa jadi hal yang menyenangkan serta meningkatkan kedekatan Ayah Bunda. Ayah Bunda bisa memilih buku yang bergambar dan full color. Sambil membaca cerita, Ayah Bunda bisa sesekali membahas gambar yang ada dalam buku. Kemudian, ajarkan matematika untuk anak TK dengan mengajak anak menghitung benda-benda yang ditunjukkan dalam gambar atau mengenali bangun datar yang ada di dalamnya.   Menggunakan Flash Card   Ayah Bunda pernah menggunakan flash card untuk belajar bahasa asing? Modifikasilah flash card yang biasa digunakan untuk menghafal kosakata atau rumus tata bahasa itu untuk menghafal konsep dalam matematika. Kartu itu bisa diisi berbagai rumus sederhana dalam matematika. Karena lebih mudah dilihat daripada di buku, harapannya Anak jadi lebih mudah mengingatnya.   Menggunakan “Jembatan Keledai”   Jika menghafal merupakan hal yang sulit bagi Anak, Ayah Bunda bisa membuat “jembatan keledai” untuk mereka. “Jembatan keledai” ini dibuat dengan membuat kode-kode tertentu, kemudian menyusunnya agar lebih mudah dihafal. Misalnya, untuk menghafalkan satuan berat (kg, hg, dag, g, dg, cg, mg), Ayah Bunda bisa menyusunnya menjadi Kuda-Hitam-Dalam-Garasi-Desi-Cari-Makan.   Menerapkannya dalam Kehidupan Sehari-hari   Selain lewat permainan, Ayah Bunda juga bisa mengajak Anak belajar sambil menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika Anak diajak berjalan-jalan di bangunan bersejarah, Ayah Bunda bisa mengajaknya untuk menyebutkan jenis-jenis bangun datar yang ada di bangunan tersebut. Setelah itu, ajak Anak untuk mengingat-ingat rumus menghitung luasnya.   Aktivitas belanja juga dapat dijadikan aktivitas belajar yang seru. Ayah Bunda bisa mengajak anak menghitung jumlah buah yang dibeli, membandingkan harga, menghitung total pembayaran, dan uang kembalian.    Untuk menjelaskan satuan berat, Ayah Bunda bisa mengajak Anak membuat kue. Anak akan mengenali alat ukur beserta satuan berat ketika menimbang bahan-bahan kue. Kemudian, Ayah Bunda bisa mengajak Anak memahami konsep pecahan ketika membagi kue menjadi beberapa bagian.   Selain metode-metode yang sudah disampaikan, Ayah Bunda bisa mengakses sekolah.mu yang salah satu produknya Living Math. Living Math mengajak Anak untuk bersahabat dengan angka ditemani tutor yang kompeten. Tersedia kelas untuk jenjang PAUD dan SD. Yuk, ajak Anak belajar matematika dengan cara yang seru bersama Living Math dari sekolah.mu!

7 Ide Belajar Berhitung Anak TK yang Mudah dan Menyenangkan

Belajar Berhitung Anak TK

Sebagai kemampuan akademik dasar yang akan menjadi bekal anak saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Ayah Bunda sudah bisa memperkenalkan matematika sejak anak masih TK. Tidak perlu dengan cara yang sulit, belajar berhitung anak TK dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang fun agar si kecil menyukainya.   Kemampuan berhitung berhubungan erat dengan perkembangan kognitif anak. Ada beberapa cara mudah yang bisa Ayah Bunda lakukan untuk mengajari anak matematika sejak dini. Simak ide belajar berhitung anak TK berikut ini!   1. Berhitung dengan Jari Tangan   Berhitung dengan jari tangan adalah cara paling mudah untuk mengajari anak tentang angka. Cobalah untuk memberitahu berapa usianya dengan menggunakan jari-jarinya. Misalnya saja, usia si kecil 5 tahun. Minta anak menunjukkan angka 5 sambil berhitung dengan jari-jarinya. Gunakan cara ini untuk menghitung benda-benda lain di sekeliling seperti jumlah mobil yang melintas di jalan atau jumlah teman sekelasnya.   2. Mengenal Angka Saat Hari Ulang Tahun Anak   Saat si kecil berulang tahun, ini sebenarnya adalah langkah awal ia mulai mengenal angka, yakni lewat lilin-lilin yang dipasang di atas kuenya. Gunakan momen tersebut untuk memperkenalkan angka-angka lain. Ayah Bunda juga bisa mengajak anak menghitung jumlah hadiah yang ia peroleh dari teman-temannya yang datang ke pesta.   3. Menghitung dengan Krayon   Belajar berhitung anak TK bisa juga dilakukan dengan menggunakan krayon. Objek warna-warni ini akan mudah menarik perhatian si kecil sehingga sangat mudah dipakai untuk belajar berhitung. Di sela-sela kegiatan mewarnai, ajak anak untuk menghitung jumlah batang krayon yang dimiliki oleh si kecil.   Cara ini juga dapat digunakan untuk belajar penjumlahan dan pengurangan. Caranya adalah dengan memberi si kecil krayon, kemudian ambil beberapa buah darinya untuk memberitahu cara kerja pengurangan. Sebaliknya, Ayah Bunda bisa menambah beberapa krayon ke tangan anak untuk mengajarinya konsep penjumlahan.   4. Menghitung dengan Camilan   Waktu makan camilan juga bisa dimanfaatkan untuk mengajari anak berhitung. Misalnya saja ketika anak sedang menuangkan sereal ke dalam mangkuk atau memindahkan biskuit ke piring. Ajak dia menghitung “Satu, dua, tiga. Ini ada 3 buah biskuit untuk kamu.”   Hal yang sama juga bisa Ayah Bunda lakukan ketika sedang makan permen atau cokelat koin yang disukai si kecil.   5. Belajar Berhitung dari Lagu   “Satu ditambah satu, sama dengan dua. Dua ditambah dua, sama dengan empat.” Pernah dengar lagu ini? Nah, cara ini juga bisa Ayah Bunda lakukan saat mengajari anak mengenal angka dan berhitung. Selain lagu ini, ada beberapa lagu lain yang juga bisa digunakan seperti lagu ‘Dua Mata Saya’ atau lagi ‘Tek Kotek Anak Ayam’. Sambil bernyanyi, belajar matematika jadi lebih menyenangkan.   6. Bermain Petak Umpet   Memainkan permainan petak umpet ternyata bisa jadi cara yang ampuh belajar berhitung anak TK. Saat Ayah Bunda mulai bersembunyi dan si kecil berjaga, minta anak untuk menghitung. Tidak hanya membantu si kecil lebih banyak mengenal angka, cara ini juga bagus untuk melatih otot motoriknya karena dia jadi bergerak aktif untuk bersembunyi dan menemukan.   7. Menggunakan Poster Angka   Langkah lain belajar berhitung anak TK adalah dengan menggunakan poster angka. Ada banyak sekali jenis poster angka dengan desain menarik yang dijual di pasaran. Pilihlah tema yang disukai anak agar dia lebih bersemangat saat belajar mengenal angka dan berhitung.   Mau cara yang lebih jitu lagi? Ayah Bunda bisa mendaftarkan si kecil di Living Math by Sekolah.mu. Dengan berbagai latihan menyenangkan, si kecil akan terbiasa mengenal angka. Cek lebih lengkap informasinya di sini.